Jalanan Hikmah

/
0 Comments
HIKMAH PERJALANAN.

Suatu hari kalau tak salah waktu itu hari Rabu dan kebetulan saya tak masuk sekolah karena memang kelas XI dan X libur saat itu sebab kelas XII ujian nasional. Saya diajak oleh ayah saya pergi mengantar ibu saya.

Jam 5.30 pagi kami sudah siap meluncur dan kami-pun berangkat, selama perjalanan tak ada yang istimewa buat saya, saya hanya mendengarkan lagu dan hanya melanjutkan istirahat saya (maklum tidurnya kemaleman:D) setibanya di tempat tujuan, saya pamit ke Ibu saya yang akan melaksanakan tugasnya.

Perjalanan pulang ke rumah, saya cukup risih dengan keadaan macet! Dalam hati saya cuman ngedumel ‘Kenapa Jakarta macet mulu sih, padahal masih pagi’, yah buat saya memang ada pelajaran di balik macetnya Jakarta.

Macetnya Jakarta membuat saya mengerti bahwa dalam setiap hidup ini kita harus melibatkan kesabaran. Berusaha musti sabar, berdoa mesti sabar, intinya setiap aktivitas kita harus diiringi dengan sikap sabar.

Toh kalau dipikir-pikir, Jakarta macet bukan hanya karena pemerintahnya saja melainkan karena pengendaranya yang juga ‘gak’ tertib, main serobot sana-sini, walau sudah lampu merah mereka tetep nyerobot, padahal udah ganti giliran hehe.

Klakson yang berbunyi dan saling saut-sautan juga membuat saya bising, sudah pagi-pagi tapi sudah berteman dengan klakson! BISING! Pikiran saya stress dan langsung campur aduk! Setiap saya mendengar suara klakson yang saut-sautan saya langsung stress, pikiran kacau balau dan kadang saya naik pitam (emosi), ingin rasanya turun mobil, terus gedor-gedor para pengendara! Tapi ya masa kaya gitu sih hahaha:D

Mendengar suara klakson saya jadi teringat suatu kejadian di Filiphina, yakni sebuah badai. Yang kita tau ya Filiphina sudah langganan terkena bencana badai, umumnya sih orang-orang kalau ada bencana mereka akan lari dan kabur seperti domba-domba yang kebingungan. Tapi diluar dugaan ternyata ketika pemerintah setempat disana (di Filiphina) memberitaukan bahwa akan ada badai para penduduknya justru GAK PANIK! Mereka tetep SANTAI! dan menjalankan aktifitas sehari-hari, Wong besok ada badai kok mereka gak siap-siap cari perlindungan sih.

Tapi ternyata ada sesuatu dibalik itu, karena sudah ‘langganan’ kena badai ya mau diapain lagi, mereka tak perlu kabur, tapi mereka justru harus ‘berteman’ dengan badai itu, mereka harus ‘berdamai’ dengan badai itu.

Ibarat sebuah masalah, setiap orang pasti pernah hidup dalam masalah (kalau belum pernah tunggu saja:D) ya, masalah memang selalu ada dan akan selalu muncul, toh begitu bukan berarti kita harus menghilangkan masalah itu dari kehidupan kita! BUKAN! Sudah dibilang masalah akan selalu ada untuk kita, diselesaikan satu ya tumbuh lagi, kalau mau dihilangkan ya gak bisa! Jadi BERTEMANLAH dengan masalah, seperti yang dilakukan orang Filiphina terhadap Badai yang melanda negara mereka, hehe.

Kenapa harus bertemenan? Karena memusuhi itu gak baik hehehe, kalau musuhan dengan masalah ya justru kita akan ‘buta’ untuk mencari jalan keluarnya tapi kalau bertemenan kita akan lebih ‘fresh’ untuk mencari jalan keluarnya, toh sudah terdapat dalam surat Al-Insyirah bukan bahwa “Setiap kesulitan ada kemudahan” Jadi buat apa kita musuhan kalau berteman saja lebih baik:D Karena kemudahan akan ditemukan ketika kita berteman dengan masalah itu!

HUFT! Akhirnya selesai juga kemacetan, saya pun melanjutkan perjalanan, tapi hari itu hujan, hujan deras, ketika kami sudah berada dekat dengan rumah kami, terjadi sebuah kejadian yang ironis menurut saya.

Ada sebuah mobil berhenti, mobil kijang, dari arah berlawanan ada sebuah angkot, terlihat sekali bahwa supir angkot itu sedang meneriaki si pengemudi kijang ini agar ia segera lewat (maklum jalanannya sempit sehingga terkadang para pengemudi ragu-ragu untuk lewat), tapi yang heran di pengemudi kijang itu seperti tak menghiraukan, mobil itu hanya diam saja.

Supir angkot itu turun, wajahnya agak heran, dia mengetuk-etuk kaca mobil si pengemudi kijang ini, tiba-tiba pintu pengemudi terbuka dan BRUK! si pengemudi itu tiba-tiba saja terjatuh lemas, si pengemudi angkot itu langsung menolongnya, menopangnya sambil hujan-hujanan!

MACET TOTAL! Para pengemudi motor ada yang membantunya, saya? Saya waktu itu hanya membeku di dalam mobil. Pengemudi kijang itu adalah sesosok kakek yang sudah sepuh, tapi anehnya dia terlihat begitu lemas, firasat saya sih menunjukkan bahwa di tengah jalan dia terkena penyakit jantung tiba-tiba.

Mobil kijang yang menghalangi jalan sedikit di pinggirkan dengan dorongan beberapa orang, mobil angkot itu-pun juga langsung dipinggirkan oleh si supir angkot, sambil meminta maaf kepada para penumpangnya, si supir angkot langsung melanjutkan penolongannya kepada si kakek ini.

Sedikit terdengar percakapan bahwa si supir angkot ini menyuruh salah satu pengendara motor untuk membawanya kerumah sakit, sementara mobilnya dibiarkan disini saja dulu.
Ya, buat saya ini adalah kejadian hebat, semangat dan sikap saling tolong menolongnya benar-benar diteladani, sudah hujan deras tapi masih sempat menolong, masih sempat meninggalkan pekerjaannya, masih sempat bersabar dan masih ikhlas untuk menolong si kakek ini.


Jelas saja hal ini belum tentu semua orang ‘rela’ melakukannya, apalagi saat itu hujan begitu deras, buat saya hari itu ada 3 hal yang menjadi pelajaran buat saya : Pertama kita harus bersabar dalam setiap keadaan dan aktivitas, kedua kita harus BERTEMAN dengan masalah, ketiga kita harus siap dan rela MENOLONG orang lain.


You may also like

Tidak ada komentar:

About me

Diberdayakan oleh Blogger.

Flickr Images