FONDASI PIKIRAN

/
0 Comments
JADI KARENA SIAPA?

Suatu hari tiba-tiba saya tertarik untuk melakukan suatu hal yang menurut saya ‘agak aneh sih’ tapi menarik. Akhirnya saya eksekusi saja langsung.

Tepatnya sebelum shalat maghrib saya menyempatkan diri untuk nge-‘chat’ di beberapa grup whatsapp yang saya ikuti.

Begini isi chatnya :

“Anjing Monyet Babi Bajing”

Begitu saya send, gak lama kemudian beberapa respon mulai muncul, ada teman saya yang bilang :

“Wahahaha ngeri nih”


Ada juga yang jawab “Astagfirullah”

Ada juga “Ngakak masa wkwkwk”

“Lu kenapa ta?”

“Gak jelas nih”

Ada juga temen saya yang jawab “Lagi pengen melihara binatang? Daripada keempat binatang itu mending melihara hamster *emot senyum*”

Ada juga respon “awas kalau bicara dijaga itu lisan”

Ada juga yang jawab “Kok pake bahasa yang kayak gitu? Gak ada yang lain?”

Ada juga “Kasar amat mas bahasanya”

Ada juga yang bales “itu kan binatang haram semua”

Ada juga yang jawab “Lagi ngapalin nama binatang?”
Ada juga yang bilang “Yang sabar, cobaan emang selalu datang”

POKOKNYA jawabannya macem-macem deh, sambil ngebaca saya juga sambil senyum-senyum gak jelas hehe, sebenernya gak ada alasan pasti kenapa saya nge-chat kayak gitu di grup.

Alasannya saya, ya saya cuman pengen tau “apa reaksi anda?” hanya itu hehe.

Sekarang mari kita sedikit membahas :

Chat saya “Anjing Monyet Babi Bajing” Sepertinya memang sebuah kata-kata yang tak pantas dikeluarkan, benar? Karena di lembaga-lembaga pendidikan-pun kata-kata ini dianggap kasar.

Tapi jangan salah sangka dulu, kata-kata diatas dianggap kasar JIKA memakai nada bicara yang tinggi dan juga nada bicara yang kasar ditambah dengan sedikit penekanan di pengucapannya, sehingga terdengar seperti ‘meledek’.

Tapi kalau saya ucapkan dengan nada lembut, dan nada bersahabat, maka kata-kata diatas hanya terdengar seperti orang yang sedang ‘menghafal’ atau sekedar ‘menyebutkan’ saja.

Simpelnya, kalau dikasih penekanan itu terkesan ‘meledek’ tapi kalau dikatakan biasa saja itu lebih ke ‘penyebutan’.

NAH! Tapi karena berhubung saya nge-chat bukan ngomong langsung, jadi ya nadanya nggak diketahui, sekalipun saya kasih tanda seru atau tanda baca lain sebenarnya itu tak terlalu mempengaruhi menurut saya.

Karena saya nge-chat “Anjing Monyet Babi Bajing” bukan NGOMONG jadi ya nada bicara saya gak keliatan, dan penerjemahannya pun berbeda-beda.

Mungkin beberapa orang ada yang berpikir “Tumben banget si Okta ngomong kayak gini *karena biasanya saya jarang ngomong kayak gini*” sehingga mereka merespon “Lu kenapa ta?”

Ada juga yang mungkin berpikir “Kayaknya Okta lagi bercanda nih hehe” sehingga mereka merespon “Ngakak masa wkwkwk”

Ada juga yang mungkin berpikir “WADUH! Kenapa nih orang? Lagi marah jangan-jangan!” sehingga mereka merespon “Sabar ya, cobaan emang selalu ada”

Ada juga yang mungkin berpikir “Parah banget nih Okta kata-katanya” sehingga mereka merespon “Astagfirullah”

Buat saya respon seperti apapun tak masalah, toh tujuan saya tercapai jika respon mereka macem-macem hehe.

Terus pertanyaannya adalah :

Kenapa mereka merespon berbeda-beda???

Inilah yang disebut FONDASI PIKIRAN (FP), FP kurang lebih adalah POLA PIKIR seseorang, jadi apa respon anda terhadap suatu hal itu dipengaruhi oleh FP anda.

FP terbentuk dari pengalaman-pengalaman anda, lingkungan hidup anda dan juga pedoman anda (kepercayaan anda).

Jika saya nge-chat “Anjing Monyet Babi Bajing” maka responnya macem-macem, ada yang berpikir sepertinya saya berkata KASAR ada yang berpikir sepertinya saya sedang BERCANDA dan ada yang berpikir GAK USAH DILADENI.

Itulah FP anda, FP anda menentukan perasaan anda, FP anda menentukan kondisi anda sekarang, FP anda yang membagi dan menentukan PIKIRAN NEGATIF dan PIKIRAN POSITIF.

Sebagai contoh saya akan berikan sebuah cerita :

Jadi begini anggap saja anda yang baru bangun tidur di pagi hari buta (Jam 5-an) lalu ia keluar rumah untuk menghirup udara segar, tapi tiba-tiba ketika keluar rumah, dihalaman rumah anda sudah tertumpuk sebuah karung berisi KOTORAN SAPI.

Dan terlebih kotoran sapi itu mengeluarkan bau yang tidak sedap, setelah anda mengeceknya ternyata ada nama yang mengirim karung ini, dan yang mengirim karung ini adalah tetangga sebelah rumah anda.

Apa yang anda lakukan? Apakah anda  akan langsung berkata “BRENGSEK NIH!” dan langsung mengambil karung itu lalu mendatangi rumah si pengirim lalu melempar karung itu di depan wajahnya? Atau anda akan bersabar? Atau anda akan berpikir positif?

Mari kita bahas :

Jika anda kesal dengan kiriman itu maka kurang lebih anda akan berkata “BRENGSEK”, kata-kata ini akan membuat pikiran dan hati anda agak sedikit kacau sehingga tingkat ‘kesenangan’ anda menurun.

Dari kata-kata itu otomatis akan memacu sifat temperamen anda keluar dan anda tak mampu membendungnya dan membiarkan sifat temperamental anda keluar sehingga anda langsung mengambil karung itu dan mengetuk pintu si pengirim lalu melempar karung itu ke rumah si pengirim.

Otomatis kalau di pengirim juga orang yang temperamen maka akan terjadi keributan, dan berujung pada PERMUSUHAN, otomatis hidup anda semakin tak tentram dan tak bahagia karena anda hidup dalam PERMUSUHAN.

Tapi bagaimana jika anda merespon dengan SABAR? Atau dengan BERPIKIR POSITIF?

Jika pagi hari anda dikirimi sebuah karung berisi kotoran sapi dan anda mulai kesal, mungkin anda sudah berpikir bahwa “tetangga kurang kerjaan dasar” dan sifat temperamen anda mulai muncul, tapi karena anda berusaha untuk SABAR maka sifat itu tak muncul, dan anda hidup biasa-biasa saja, seperti biasa.

Jika anda mencoba BERPIKIR POSITIF, ketika anda menemukan karung berisi kotoran sapi itu maka anda mungkin akan berkata “WAH BAIK SEKALI TETANGGAKU! DIA MENGIRIMIKU SEBUAH KOTORAN SAPI, INI KAN BISA BUAT PUPUK, KEBETULAN BANYAK TANAMAN YANG MULAI MATI” dengan mengucapkan kata-kata seperti itu otomatis perasaan anda atau tingkat ‘kesenangan’ anda akan meningkat!

Dan dengan meningkatnya tingkat kebahagiaan anda, anda mampu memanfaatkan kotoran sapi itu menjadi pupuk dan menjadi bermanfaat, karena ini dikirim oleh seseorang yaitu tentangga anda, maka anda akan BERTERIMA KASIH kepadanya, sehingga anda akan mendatangi rumahnya dan mengetuk pintunya lalu berkata “TERIMA KASIH BANYAK YA” sehingga jika hal seperti ini yang diucapkan kepada tentangga akan menimbulkan KEERATAN atau KERUKUNAN dalam bertetangga sehingga anda hidup dengan banyak relasi dan banyak teman.

Jadi KEBAHAGIAAN dan KESENGSARAAN itu datang dari siapa? YA dari PIKIRAN anda, dari DIRI ANDA sendiri, jika FP anda mampu berpikir positif maka kehidupan anda BAHAGIA, tapi jika FP anda hanya berpikir negatif maka SENGSARA hidup anda.

Tapi FP yang positif tidak selalu menguntungkan, buat saya FP itu boleh POSITIF jika sesuai dengan ajaran AGAMA.

Suatu hari saya pernah duduk berdua bersama teman saya menunggu seseorang, didekat kami duduk seorang perokok, asapnya kemana-mana dan tiap kali ia menghembuskan asap rokok, asapnya selalu ke arah saya!

Karena agak jengkel saya pindah tempat, dan sedikit ngedumel, tapi teman saya bilang “tetep positif aja, mungkin dia ngerokok karena lagi stress kali”

Dalam hati saya malah bingung “Stress kok ngerokok? Berdoa sama Allah kalo Stress biar diberi kemudahan, BUKAN ngerokok. Boleh berpikir positif tapi kalau udah melanggar ajaran agama gimana? Bisa rusak nanti generasi masa depan”

Jadi tak selamanya berpikir positif itu akan menghasilkan hal yang baik, benar? Tapi bukan berarti SAYA MELARANG anda untuk berpikir positif! TIDAK! TIDAK SAMA SEKALI.
Kalau hidup anda ingin bahagia maka berpikirlah positif, buatlah FP yang positif! FP negatif hanya akan menimbulkan kegundahan hehe.


Contoh perokok itu memang saya berpikir negatif dan memang timbul kegundahan di diri saya, tapi setau saya kita harus makan makanan yang bermanfaat, kalau rokok, apakah bermanfaat? Ada sih manfaatnya tapi lebih banyak keburukannya, right?


You may also like

Tidak ada komentar:

About me

Diberdayakan oleh Blogger.

Flickr Images