The Different

/
0 Comments
Hari begitu cerah saat itu, berjalan di suatu tempat yang enak dan rindang serta sejuk adalah hal yang membuat kita bisa menjernihkan pikiran kita selama 6 hari menabung kepenatan baik itu di sekolah ataupun tempa kerja.
          Hari itu banyak sekali orang yang datang ke tempat ini, memang ini adalah tempat rekreasi  yang enak dan bisa dikatakan gratis. Tempatnya memang biasa saja, tapi banyak sekali orang yang lari pagi dan bersepeda saat itu.
          Menyenangkan memang, tempat yang cocok untuk menyetorkan kepenatan saya selama beberapa hari menabung kepenatan. Saya dan teman-teman saya hanya berjalan santai sambil menikmati pemandangan.
          Dijalan saya melihat seseorang dengan kondisi fisik yang kurang atau bisa dikatakan dalam kondisi cacat. Ya dia hanya mempunyai satu tangan sementara tangan yang satunya lagi hanya seperempat saja.
          Dalam hati saya berkata bahwa benar-benar menyedihkan rasanya melihatnya saja sudah membuat hati saya bergetar karena saya merasa orang seperti itu butuh sekali bantuan. Tapi ketika saya sedang memandangi orang itu tiba-tiba juga ada 2 orang yang melihat orang itu dan mereka membicarakan orang itu.
          Tapi pembicaraan mereka membuat saya kesal akan mereka, sebab mereka membicarakan hal-hal yang mengejek orang yang cacat itu. Dari segi tampilan memang orang cacat itu adalah orang yang kurang mampu sepertinya atau sederhana sedangkan orang yang membicarakan orang cacat ini adalah orang yang kaya.
          Rasanya tangan ini ingin memukul 2 orang itu tapi beruntung saya sadar bahwa ini adalah tempat yang ramai dan sangat memalukan jika saya memukul 2 orang itu. Hingga akhirnya saya hanya melanjutkan jogging saya dengan teman-teman saya.
          Di tengah perjalanan saya bertemu dengan seorang laki-laki dengan pakaian yang kumuh sedang duduk di pinggiran jalan dengan sebuah wadah kotak yang terbuat dari bekas bungkus makanan. Jika saya perhatikan bisa saya pastikan itu adalah pengemis, dalam hati saya ya kasihan juga tapi saya juga tidak suka juga karena mereka hanya meminta saja tanpa usaha tapi di satu sisi kasihan juga, tapi sayangnya uang saya pas-pasan saat itu.
          Tapi tiba-tiba ada seseorang datang ke pengemis itu dengan membawa sesuatu ditangannya dan seketika dia mengulurkan tangannya dan menjatuhkan beberapa lembar uang ke dalam kotak pengemis itu. Orang itu tersenyum dan dia segera pergi dan siapa orang itu? Ternyata dia adalah orang cacat yang saya temui tadi! Menakjubkan saya bilang kenapa? Karena saya lihat banyak sekali orang yang lewat dekat pengemis itu tapi tak memberikan apa-apa dan tiba-tiba orang cacat ini justru memberikan beberapa lembar uang. Subhanallah:)
          Tapi kekejutan saya tidak berhenti sampai situ, Saya melihat seseorang dengan pakaian yang bagus dan rapi serta bersih membuang sampah sembarangan! Dan tiba-tiba sampah itu dipungut oleh seseorang dan orang itu adalah orang cacat yang saya temui tadi! Saya kita dia pemulung tapi ternyata bukan dia membawa sampah itu ke tempat sampah!
          Benar-benar perilaku yang mulia jika saya perhatikan. Dari sini saya memetik sebuah pelajaran beharga bahwa Terkadang orang yang berpenampilan buruk memiliki hati seluas samudra yang selalu terbuka hatinya akan kebaikan dan terkadang orang yang berpenampilan bagus belum tentu memiliki hati yang terbuka akan kebaikan.
          Ketika orang normal membuang sampah sembarangan maka belum tentu orang cacat melakukan yang sama, dia justru memungut sampah itu dan membuangnya di tempat sampah, Ketika orang berkecukupan tidak memberi atau bersadakah maka belum tentu orang cacat juga tidak bersadakah, dia justru memberikan sebagian rizkinya kepada pengemis itu.
          Penampilan luar belum tentu sama dengan penampilan dalam, perkataan orang belum tentu sama dengan realita sebenarnya, karena banyak sekali yang berkata bahwa orang cacat biasanya menjadi pengemis atau gelandangan tapi tidak kan? beberapa dari orang cacat menjadi seorang yang sangat mulia hatinya:)
          Apapun itu, saya pikir sudah saatnya kita berhenti untuk menghina mereka yang dalam keadaan fisik yang tidak normal, saatnya kita ulurkan tangan kita untuk membantu mereka dan belajar dari mereka dan juga kita juga mengajarkan mereka.

          Karena sesama manusia bukan untuk saling menyakiti tapi saling membantu dalam kebaikan:)


You may also like

Tidak ada komentar:

About me

Diberdayakan oleh Blogger.

Flickr Images