Perjalanan dan Pelajaran

/
0 Comments
         Hari ini saya dan teman saya memiliki sebuah tugas yang sudah kami tentukan beberapa hari lalu, yakni membeli bahan baku pin beserta laminasinya di Cilandak Mall.
         
          Sepulang sekolah kami harus buru-buru untuk berangkat kesana karena toko pin tersebut hanya buka sampai jam 16.30, sebelumnya kami pernah kesana tapi sayang toko itu tutup sehingga kami harus berpindah ke hari lain untuk membelinya.
         
          Akhirnya kami pun segera berangkat sekitar jam 15.00, diperjalanan sepertinya saya tak terlalu menikmati pemandangan kota Jakarta, saya hanya lebih banyak berpikir tentang manajemen waktu saya.
         
          Ketika di tengah jalan tiba-tiba kami diterpa hujan yang tak terlalu deras sehingga kami terus melanjutkan perjalanan, tapi lama-kelamaan hujan itu semakin deras sehingga kami sepertinya harus meneduh tapi saya merasa ragu untuk meneduh sebab saya sangat takut jika toko pin itu tutup lagi, kalau tutup lagi maka saya tak sempat untuk membelinya padahal pin itu harus jadi dalam waktu dekat.

          Akhirnya kami pun menerobos hujan, berkelut dan berpelukan dengan suasana dingin ditemani tetesan air hujan. Di Jalan saya hanya berdoa semoga kami bisa cepat sampai tujuan.
         
          Dan Alhamdulillah beberapa lama kemudian kami sudah sampai di tempat tujuan kami dengan keadaan basah kuyup. Kami pun langsung memarkir motor dan segera menuju ke toko pin tersebut.

          Alhamdulillah masih buka untungnya, kami pun langsung masuk dan harus antri. Akhirnya setelah beberapa menit kemudian kami selesai membeli perlengkapan dan kami bergegas ingin segera pulang.

          Tapi sayang, hujan deras di luar sehingga kami harus menunggu. Setelah beberapa lama menunggu hujan tak kunjung reda yang ada malah semakin deras sehingga teman saya mengajak saya untuk makan terlebih dahulu.

          Awalnya saya tak mau  tapi yasudahlah tak apa, sekalian refreshing. Kami pun segera menuju tempat makan. Sesampainya disana saya melihat sebuah pemandangan menakjubkan dan membuat hati saya tersentuh.

          Ditengah hujan yang deras ada seorang anak yang dalam keadaan basah kuyup, anak ini berdiri tegak di pinggiran Cilandak Mall sambil memegang sebuah payung.
Jika dilihat sudah dipastikan anak ini bekerja sebagai ojek payung. sedih memang melihatnya tapi kesedihan saya bertambah ketika saya melihat ada orang yang ingin memakai jasa ojek payung ini.
                  
          Si anak ini memberikan payungnya kepada orang yang memakai jasanya, lalu orang yang memakai jasanya berjalan melewati hujan dengan payung, sedangkan anak yang bekerja sebagai ojek payung ini berjalan menemani si klien tanpa payung, saya bisa melihat wajahnya yang menggigil kedinginan.
         
          Sedih melihatnya, rasanya saya ingin membantu mereka, tapi sayang saya tak membawa uang yang cukup.

          Tak lama setelah melihat anak-anak itu saya melihat seorang karyawan tempat makanan kami makan mengeluh karena kehujanan di perjalanan sehinga sepatunya basah.
         
          Bahkan dia sempat mengeluarkan kata-kata kasar, entah untuk siapa tapi dia terlihat sangat kesal. Sepertinya hari ini saya melihat 2 pemandangan yang berbanding terbalik.

          Alhamdulillah hujan mulai reda sehingga kami bergegas pulang. Menelusuri jalanan yang ramainya minta ampun dan macet serta kondisi yang basah serta dingin membuat saya ingin cepat-cepat sampai.
         
          Tapi sayang, kami sempat terjebak di kemacetan walau tak terlalu macet itu membuat pikiran saya semakin kacau karena saya sudah penat dengan hiruk pikuk di otak saya.
                  
          Didalam hati saya hanya ngedumel dan berkomentar tentang kondisi jalan yang membuat orang stress akan kondisinya. Tapi tiba-tiba saya berhenti ngedumel dan terdiam melihat sosok Ayah dan anak yang Subhanallah luar biasa.

         Hati saya tersentuh melihat pemandangan diatas. mengagumkan sekali mereka. Tanpa mainan, keadaan yang sangat terbatas dan hidup dalam kondisi yang (maaf) tidak layak sepertinya tapi saya masih bisa melihat sebuah senyuman bahagia.

          Saya berpikir bahwa, menyedihkan sekali saya yang hidup seperti ini harus terus mengeluh dan mengisi hari dengan perasaan sedih dan kesal sedangkan mereka berdua yang hidup di batas keterbatasan masih mampu menebar senyuman dan bahagia.

Betapa adilnya Allah SWT kepada hambanya :) Hal ini membuat saya belajar akan kebahagiaan itu tak selamanya tercipta dari uang tapi kebahagiaan adalah hasil dari kesabaran dan akan muncul ketika anda bersabar.

          Sungguh perjalanan yang berkesan bagi kami. Tak lama kemudian kami sampai di sebuah pertigaan dan pertigaan ini macet sehingga banyak sekali yang mengaktifkan klakson mereka selama beberapa detik. hal ini membuat saya semakin gila dengan suara klakson.
         
          Saya hanya berpikir bahwa mereka tak sabar sekali dan saya merasa kesal dengan suara klakson itu. Tapi masih terpikir di benak saya akan sosok Ayah dan anak tadi. Sungguh menyedihkan dan jika saya lihat kejadian anak dan ayah tadi dengan kejadian di pertigaan ini berbanding terbalik sekali.

          Ketika ketidaksabaran hanya membuahkan kekesalan, seperti saya yang kesal dengan klakson dan tak sabar ingin cepat sampai malah menambah rasa kesal dan benci saya.

          Akhirnya saya mencoba untuk bersabar dan tiba-tiba saya sudah sampai disekolah sambil membawa belanjaan kami berupa bahan baku pin. Alhamdulillah.
         
          Hari ini saya mendapat banyak pelajaran, tak sekedar belanja kebutuhan tapi juga mendapat kebutuhan rohani dan pikiran. Saya yang sedang kesal selama beberapa hari tiba-tiba langsung mendapat sebuah renungan yang membuat saya menjernihkan pikiran saya.

          Saya dan teman saya pun langsung shalat Ashar dan selesai Shalat Ashar saya menyempatkan diri untuk tilawah sebentar, selesai tilawah saya merenungkan semua kejadian yang saya alami di jalan.
         
          Lalu saya bersyukur kepada Allah bahwa lewat perjalanan tadi, lewat rangkaian kisah yang saya lihat ternyata Allah sudah menyimpan pelajaran buat saya dan teman saya dan hal itu membuat saya merenung bahwa saya bukanlah orang yang paling menderita dan saya harus bersabar dalam menghadapi segala cobaan:)





You may also like

Tidak ada komentar:

About me

Diberdayakan oleh Blogger.

Flickr Images