TITIK LAIN

/
0 Comments
            Hari ini saya harus berangkat ke Graha Cijantung untuk melakukan sebuah tugas yang penting menurut saya. saat itu pukul menunjukkan 11.00 dan saya dengan beberapa teman saya segera pergi menuju kesana.
            
            Setibanya disana kami melakukan beberapa tugas kami. kami membagi dalam beberapa kelompok, dan dalam cuaca yang cukup panas kami harus bergelut dengan tugas kami. Tak disangka sudah setengah jam kami melakukan tugas kami tapi hasilnya tak seberapa.
          
           Akhirnya kami memakai sisa waktu kami dengan sebaik mungkin sehingga Alhamdulillah hasilnya cukup memuaskan menurut saya walaupun saya juga cukup agak menyesal karena hasilnya tak sesuai harapan. Tak lama kemudian kami mendengar Adzan Zuhur yang berkumandang.
           
            Saya rasa, cukup sampai disini dulu kami melakukan tugas kami ada baiknya kita shalat terlebih dahulu. Akhirnya kami segera melangkahkan kaki kami menuju masjid terdekat.

            Di perjalanan menuju masjid kami menemui 2 orang yang sepertinya (maaf) adalah gelandangan.


            Terlihat 2 orang yang memakai tas dipunggungnya yang terbuat dari kain dan sangat sederhana dan entah apa isinya, wajahnya sudah terlihat tua dan kusam, berjalan tanpa alas kaki dengan pakaian yang menurut saya (maaf) tidak layak.

            Saya rasa mereka seperti orang yang sudah berpergian sangat jauh, itu terlihat dari kakinya yang sangat kotor dan pecah-pecah.

            Lalu dalam hati saya, saya berpikir, bagaimana jika kehidupan saya saat ini ditukar dengan kehidupannya, atau saya mengganti tugas saya dengan tugas 2 orang itu. Entah bagaimana rasanya.

            Dari sini saya melihat bahwa hasil yang saya dan teman-teman saya raih tadi ternyata masih jauh lebih baik dibanding nasib 2 orang itu. Tak pantas kami mengeluhkannya terlalu dalam.

            Alangkah jauh lebih baik jika kita bersyukur akan hasil yang kita raih, karena sebenarnya ketika kita merasa bahwa kita adalah orang yang paling bawah/paling menderita sebenarnya masih ada orang yang jauh lebih menderita dari kita. Maka dari itu terkadang kita harus melihat kebawah:) bersyukurlah dan berusaha lebih baik lagi di kemudian hari:).

            Tak lama saya segera pergi ke Masjid tapi tak lama kemudian salah satu dari kami mendapat pesan bahwa kami harus segera kesekolah karna ada hal penting lainnya. Akhirnya kami memutuskan untuk kesekolah.

            Beberapa naik motor sementara saya dan teman saya menikmati naik Angkot. Yah, saya jauh lebih suka naik angkot karena saya jauh lebih mudah berpikir di tempat ini.

            Beberapa lama saya duduk saya hanya memperhatikan keadaan jalan sekitar. Banyak angkot yang terdiam menunggu orang yang masuk angkotnya.

            Cukup kesal rasanya ketika saya harus menunggu lama karena angkot yang saya tumpangi terkadang “ngetem” tapi saya sadar bahwa ini adalah pelajaran bahwa kita harus bersabar dalam segala situasi.

            Akhirnya setelah beberapa lama angkot yang saya tumpangi jalan dan akhirnya kami turun dan menyebrang.

            Kami berjalan beberapa meter dan saya terkejut ketika saya melihat ada 2 anak perempuan yang memegang sebuah karung bekas tepung. Dia memegangnya dan membawanya sekalinya ia menemukan aqua gelas bekas yang sudah kosong ia berhenti dan mengambilnya.



            Hati saya terkagum melihat 2 anak ini. sangat hebat bisa melakukan tugas yang seperti. Saya merasa bahwa tugas yang kami lakukan tadi masih jauh dibanding dengan 2 anak ini.

            Lalu saya dan seorang teman saya, duduk beberapa meter dari mereka berusaha mengambil foto mereka. tak beberapa lama kemudian mereka seperti bercanda dan muncul senyuman dan tawa dari mereka.

            Saya kembali berpikir bahwa dengan keadaan yang sangat terbatas atau bahkan dibawah kata terbatas mereka mampu membuka senyuman yang lebar, tanpa teknologi mereka bisa hidup bahagia.

            Bagaimana dengan kita? yang hidup dalam kecukupan atau bahkan berlebih, terkadang kita masih mengeluh dengan apa yang kita punya, dikasih ini masih mau itu, dikasih itu masih mau lagi yang lain.

            Sudah saatnya kita menyadari bahwa seharusnya kita besyukur dengan apa yang kita miliki, alangkah baiknya kita hidup sederhana dan harta kita sebagian kita gunakan untuk membantu yang membutuhkan.

            Senyuman dan kebahagiaan itu tak datang dari banyaknya harta yang kita miliki tapi bergantung pada kesabaran serta keikhlasan kita dalam menghadapi hidup ini:)




You may also like

Tidak ada komentar:

About me

Diberdayakan oleh Blogger.

Flickr Images